TROFEO PERSIJA 2015 : TURNAMEN TIADA GOL

9:02 AM



11 Januari. Tidak ini bukan tentang lagu dari band bervokalis Armand Maulana itu, tetapi ini tentang kompetisi pramusim yang diadakan klub asal ibukota Persija Jakarta. Dengan menggunakan nama Trofeo Persija, tahun ini turnamen segitiga ini mengundang Arema dan Sriwijaya sebagai sparing partner kesebelasan tuan rumah. Jangan tanyakan kenapa menggunakan kata dari bahasa Itali yakni Trofeo dibanding dengan kata yang lebih familiar seperti Piala,Cup,atau Copa. Ya,karena sistem kejuaraan pemanasan ini memang sengaja menduplikasi Trofeo Berlusconi  di Milan sana. Terdiri dari tiga klub dan berlangsung 3x45 menit.

Ajang ini dimanfaatkan semua tim untuk dapat menemukan  susunan formasi terbaik guna mengarungi semusim Indonesian Super League, terutama Persija yang komposisi pemain banyak berubah. Musim ini dibawah asuhan coach RD (lagi) Macan Kemayoran kembali diperkuat Bambang Pamungkas yang pulang setelah musim lalu membela Pelita Bandung Raya. Tercatat beberapa pembelian yang cukup mencuri perhatian, seperti mendatangkan duo pemain timnas Estonia(Kabaev dan Vunk), hingga pemain berkualitas macam Alvin Tuassalamony (Timnas U-23) dan Rendi Irawan. Membuat tanda tanya besar bagaimana mungkin dapat melakukan pembelian yang lumayan menguras kantong, padahal menurut data dari liga Indonesia beberapa gaji pemain masih tertunggak. Entah apa ini karena gengsi dengan klub rival yang baru juara hingga lebih memprioritaskan melakukan pembelian besar-besaran dan melupakan tunggakan yang belum dilunasi.
Satu dari tiga adu penalty
Pertandingan 1x45 pertama serasa membosankan Persija melawan Sriwijaya FC yang diasuh mantan pelatih persija musim lalu Beni Dolo. Trio striker baru Sriwijaya (Ferdinand,Patrich,Tibo) pun nampak belum padu hingga tiada gol tercipta. Sehinggapertandingan harus dilanjutkan dengan babak adu penalti mengikuti sesuai aturan dari itali sana. Dimana yang menang akan mendapat poin 2 dan yang kalah mendapat 1 poin. Tetapi ini bukan adu penalty yang terakhir, karena akan ada dua adu penalti lagi untuk Arema vs Sriwijaya dan Persija vs Arema. Betul tiada gol sama sekali tercipta dari 3 klub,3x45 menit. Membosankan bukan.
Bakar!
 
Tetapi tidak begitu  rasanya ketika masuk match ketiga dimana Persija menjamu Arema. Bada Isya berubah seperti malam tahun baru yang tertinggal. Kembang api,Red Flare, Smoke Bomb semua dapat saya lihat jadi satu. Sudah lama saya tidak merasakan atmosfir seperti ini nyanyian chant dari seluruh penjuru tribun minus suara terompet yang kadang memekakkan telinga yang biasa dapat anda dengar di stadion pasca timnas di AFF 2010 haha. Dengan tiga adu penalti semua kesebelasan sama mempunyai poin masing-masing  4 yang membuat saya bertanya kepada orang di sebelah saya perihal metode penentuan juara. Apakah produktivitas dalam adu penalty juga dihitung. Ternyata tidak perlu repot-repot memikirkan itu, karena panitia memutuskan ketiga klub tersebut juara. Iya tiga klub juara bersama. TIGA KLUB HAHA! Mungkin  sistemnya nanti trofi akan digilir per  4 bulan dalam setahun piala tersebut di Palembang,Malang dan Jakarta dan uang hadiah dibagi tiga juga. Tidak,saya bercanda tentang itu. Tetapi ini sudah sesuai dengan tagline Trofeo Persija yang dibuat panitia musim ini. Bertanding,Bersahabat, dan Menang,  Selamat!

Juara Bertiga! Selamat!

Leave your comment

Like us on Facebook